Selamat Datang....

Menyajikan informasi Sinunukan, silakan kirim kritik dan saran kepada saya. Anda jg dapat mengirim seputar sinunukan untuk diterbitkan di blog ini.
Terimakasih

4 Desember 2015

MUSIM DURIAN DAN RAMBUTAN

Musim buah tiba.
Sinunukan kecamatan yang mayoritas penduduknya petani kelapa sawit kini telah tiba waktunya musim durian dan rambutan dibarengi dengan musim hujan juga. (Kamis,3/12/2015).
Dijelaskan oleh seorang karyawati Klinik Malaria (Ayu Atika Sari Am. Keb)
Buah durian disinunukan sangat murah jika dibandingkan di jakarta. Dengan ukuran sekepala orang dewasa dibandrol 7-15 ribu saja. Murah bukannn??
Jika anda beruntung bisa langsung datang ke petani/pemilik pohon dapat gratisan makan ditempat sepuasnya dengan membeli minimal 100ribu rupiah.
Ada lg buah yg murah meriah yaitu rambutan, jika lg musim rambutan dihargai hanya 5ribu rupiah 2 ikat, jika ditimbang bisa beratnya bisa mencapai 2 kg lebih.
Namun saat buah-buahan disinunukan mulai berkurang karna digantikan kelapa sawit.

Jalan Perkebunan Sinunukan I dan II menuju Sinunukan III Banjir


Hujan yg terus mengguyur Kecamatan Sinunukan Kamis 3 Desember 2015, mengakibatkan sejumlah ruas jalan perkebunan banjir. Terutama jalan Tarwak dari Sinunukan 1,2, 5 bgitu juga sebaliknya hingga kedalaman 50cm. Meski begitu jalan ini merupakan bukan jalan satu-satunya, masih banyak alternatif yang bisa dilalui warga dan anak sekolah. Tetapi harus memutar balik dengan rute jalan yang lebih jauh. Jalan alternatif yang dapat dilalui diantaranya:
* jalur snnk 2 - pasir putih - snnk 4 - snnk 3
* jalur snnk 1 - batang lobung - bukit mas- snnk 3

Diharapkan para pengendara agar hati-hati jika melintasi jalanan ini. Karena jalan yang sangat licin dan keseluruhan  jalan yang belum diaspal.
Jalan masih tanah liat yang hanya disiram sirtu.
Banyak lobang dan genangan air disepanjang jalan.

1 Maret 2015

Perampokan Pasutri di Sinunukan 1

         Aksi perampokan disertai pembunuhan menimpa sepasang suami istri warga Desa Sinunukan, Kecamatan Sinunukan, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Jumat (2/8/2013) dini hari. Kedua korban ditemukan pukul 02.30 WIB. Sang suami Nasrun Majid (50) alias Acun dan istrinya Suntari (30) ditemukan bersimbah darah di rumah kantin yang mereka tempati. Perampok berhasil membawa uang tunai sekita Rp49 juta. Sang suami tewas sementara istrinya dirawat di RSU Permata Madina, Panyabungan. 

Suntari (30) istri korban perampokan di perusahaan tambang emas PT Medan Madani Mining (M3) saat ini dirawat di Ruang Inap Kelas I Kamar Mina 4 Rumah Sakit Umum Permata Madina, Kelurahan Kayujati, Panyabungan. Saat disambangi wartawan, Sabtu (3/8/2013), korban ditemani beberapa orang keluarga menjelaskan kejadian tragis yang menimpa dirinya bersama suaminya pada hari Jumat dini hari kemarin.

Diceritakan, malam itu dia cepat menutup warung nasinya yang setiap hari buka siang dan malam 24 jam. Karena terlalu capek dan ingin istirahat, dia sengaja mematikan semua lampu listrik di rumahnya dan yang ada hanyalah lampu charger di kamar. Dia saat itu berdua sama suaminya Acun, yang sedang sakit komplikasi beberapa waktu terakhir. Ketika sedang terlelap tidur, datang beberapa orang laki-laki langsung menangkap dirinya dan memukul bagian kepalanya dengan kayu balok, begitu juga dengan suaminya.

“Saat itu yang keluar dari mulut mereka hanya menanya dimana disembunyikan uangmu. Kalau sama saya nanyanya pakai bahasa Indonesia tetapi kalau mereka ngomong pakai bahasa Mandailing. Awalnya saya bilang uang itu berada di dapur belakang dan sebenarnya uang itu ada di dalam tas dan saya simpan di dalam lemari kamar kami. Salah satu diantaranya mencari di dapur lalu kembali dan memukul saya lagi karena tidak ada di belakang. Karena tidak tahan lagi dengan penyiksaan mereka terhadap saya dan suami akhirnya saya tunjukkan tempat uang itu. Setelah diambil lalu mereka kabur membawa uang bersama satu unit handphone Nokia X3. Mereka datang dari pintu belakang dan pulang dari pintu yang sama bahkan kami digembok lagi dari luar. Habis itu saya merasa tidak sadar lagi. Aku ikhlas uang dibawa, tapi jangan sampai dibunuh, mereka sadis, Bang,” beber Sundari.

Tak lama kemudian, sekitar pukul 03.00 WIB baru dia sadar dan mendengar suara memanggil dari luar rumah. Lalu Sundari berusaha berdiri dan berjalan menuju pintu. Ternyata yang di luar adalah karyawan PT M3 bernama Salam, yang ingin membeli sesuatu.

“Pas dia melihat saya dengan darah di kepala dan pakaian dia malah berlari dan memanggil karyawan yang lain. Disitulah baru kami tertolong, karena pada saat kejadian memang lagi hujan kecil dan kami memang tidak punya tetangga. Makanya saat kami menjerit tidak ada yang bisa mendengar,” ungkapnya.

Dia juga mengatakan, usaha warung nasinya dibantu dengan empat orang karyawan yakni tiga karyawan perempuan dan satu laki-laki. Namun sehari-seharinya semua karyawan tidur di tempat penginapan yang tak jauh dari warung berjarak sekitar 100 meter. Sedangkan anaknya Dina Syahrini (2) jarang bersama mereka. Setiap harinya anak mereka bersama neneknya di Sinunukan I. Sementara suaminya Acun selama ini bekerja sebagai mandor lapangan di PT M3.

“Harapan kami, pelakunya bisa segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya karena mereka orang sadis, Bang. Suami saya sakit masih saja dipukuli pakai balok dan kepala saya pecah sekarang semua kepala saya penuh jahitan, mohonlah pak polisi agar perampok itu ditangkap,” harapnya.
 
Sumber: http://beritasumut.com/view/Hukum---Kriminal/11905/Perampok-Pasutri-Pakai-Bahasa-Mandailing.html#.VPMH0Y619c4

27 Februari 2015

Penyuluhan klinik malaria ke SMPN 1 dan MTsN Sinunukan

Selasa 23 februari 2015 Klinik malaria Sinunukan mengadakan sosialisasi di SMP dan MTs sedikitnya diikuti 40 siswa tiap sekolah. Dan diikuti para guru. Para siswa juga mendapat bahan modul pelatihan, makan siang dan cindera mata. Tutur Ayu Atika Sari Amd.Keb (25).
     Para siswa yg mengikuti sangat antusias, banyak yang melontarkan pertanyaan- seputar malaria.


 

9 Februari 2015

Desa Sido Makmur Beri Penghargaan 27 Tokoh Transmigrasi


Abu Hanifah 230413       Warga Desa Sido Makmur Kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal (Madina) memberikan penghargaan kepada 27 tokoh-tokoh transmigrasi dan warga yang berjasa dalam membangun di desa tersebut.
Demikian disampikan Kepala Desa Sido Makmur, Sudarno kepada wartawan, Selasa (23/4/2013) usai memberikan penghargaan.
Salah satu yang mendapat penghargaan adalah Abu Hanifah yang berjasa dalam membina warga transmigrasi sekaligus tokoh Puja Kesuma.
Darno mengatakan, pemberian penghargaan itu atas jasa-jasa dan upaya yang dilakukan oleh masing-masing penerima penghargaan. Atas jasa-jasa mereka berakibat pada keberhasilan masyarakat transmigrasi di Sinunukan saat ini.
“Untuk mengenang para pejuang teransmigrasi yang telah menghadapi tantangan dan rintangan, mereka yang tidak mengenal lelah dalam memperjuangkan masa depan warganya hingga sekarang,” katanya.
“Sekarang ini cita-cita dari perintis trasmigrasi di Sinunukan sudah terwujud, dan sudah bisa dinikmati generasi penerus. Sehigga wajar kiranya jika kami memberikan anugrah penghargaan dan cindera mata sebagai ungkapan terima kasih.
Selain memberikan penghargaan kepada 27 tokoh trasmigrasi, juga diberikan penghargaan kepada pendiri PKK Desa Sido Makmur, tokoh pendukung kesehatan, tokoh agama, tokoh budaya, pendidik, penghargaan kepada Abu Hanifah selaku tokoh Puja Kesuma dan penghargaan terhadap Ilyas Siswadi selaku putra pertama transmigrasi yang menjadi perwakilan di DPRD Madina.
Keberhasil di daerah trasmigrasi itu menurut Sudarno, tidak terlapas dari rasa kekeluargaan yang melekat di masyarakat, budaya gotong royong masih terpelihara dengan baik dan bahkan Desa Sido Makmur pernah memperoleh desa terbaik di Madina.
“Dan kami berharap dengan acara ini juga bisa menjadi motivasi kepada genarasi berikut untuk tetap menghargai perjuangan para tokoh terdahulu, agar bertambah maju,” harapnya. (mar)
Sumber : http://www.mandailingonline.com/desa-sido-makmur-beri-penghargaan-27-tokoh-transmigrasi/

6 Februari 2015

Kumpulan para ibu dikebun Sawit

     Jika ibu-ibu biasa mengantar anak kesekolah, beda dengan yang ada diperkebunan ini milik PT Sagonauli Sinunukan. Tiap pagi sarapan bersama dan berkumpul dijalan diaktifitas pengabsenan.
 Liat saja kekompakan para ibu-ibu ini saat akan memulai pemupukan kelapa sawit, canda tawa dari raut wajahnya yg ceria. Untuk menambah penghasilan keluarga dan penghidupan yg layak rela berangkat pagi pulang siang.
































 Duduk santai ditengah jalan menunggu perintah kerja.
Tak mengeluh, sudah terbiasa terjang duri pelepah sawit. Karena kaki-kaki mereka sudah dilindungi sepatu booth dan kaos kaki bak pemain bola.
Demikian sepenggal crita dari sudut sinunukan.
       ~~~~~~~ Terimakasi~~~~~

26 Januari 2015

Penambahan Staff di Klinik Malaria

   Sebagai satu-satunya Klinik Malaria disinunukan yang melayani pasien secara cuma-cuma alias Gratis untuk semua kalangan. Tidak ada pungutan biaya tanpa syarat.
Diungkapkan oleh salah satu staff yaitu Ayu Atika Sari Amd.Keb.
Tertanggal 26 januari 2015 staff bertambah 3 orang. Terdiri dari satu perempuan & dua laki-laki. Tercatat hingga kini jumlah staff Klinik Malaria ada 13 orang.
       Hal ini dilakukan karena semakin hari pasien semakin banyak yang datang berobat. Untuk itu Pemkab Madina perlu menambah staff, guna mendukung pelayanan yg sigap, tanggap dan cepat.
Selain mengobati Penyakit Malaria diklinik juga diadakan Bakti Sosial pengobatan gratis seperti korban banjir yang melanda ratusan rumah di Bintungan Sinunukan IV tahun lalu.
   Sebagai warga tentunya sangat senang dengan  adanya Klinik Malaria yg diProgramkan oleh Pemkab Madina. Terimakasih Pemkab....
MAJU TERUS....

6 Januari 2015

Ibu-ibu Makan Lele Mentah

            Lihat saja aksi ibu-ibu pkk ini, makan ikan lele Mentah, ini merupakan acara tahunan bentuk rasa syukur oleh ibu-ibu PKK di Sinunukan 1 desa Sidomakmur. Kekompakan yang terjalin untuk mempersiapkan hidangan dengan membuat olahan lele sebagai salah satu Lauk yang sangat mudah dijumpai di wilayah setempat. Cekidotttt...





































maaf jika ada yang kurang berkenan dalam penampilan galeri ini, silahkan kirim masukan apabila ada yang ingin dihapus, diganti, diedit.

terimakasih.

Klinik Malaria Sinunukan

Berikut adalah Bangunan dan Lokasi Klinik Malaria Sinunukan dibawah naungan PEMKAB MADINA.  Alamatnya di Sinunukan III, belakang kantor Camat sinunukan.
Ini merupakan Klinik GRATIS satu-satunya yang ada disinunukan. langsung aja gan ke TKP:




































Bersebelahan dengan Gedung Balai Penyuluhan KB Sinunukan


 Berikut adalah Staff Klinik Malaria Sinunukan yang aktif sampai tahun 2015

Dikutip dari galeri FB salah satu staff




Demikian reviw kali ini, maaf jika ada kesalahan dalam penulisan dan pencantuman foto diatas.
Mohon masukanya jika ada yang perlu diRefisi
Terimakasih....